Welcome

Minggu, 31 Juli 2011

5 Langkah Memilih Ponsel Android


5 Langkah Memilih Smartphone Android
1. Model dan Merek
Ada banyak model dan merek Andoid. Perlu diingat bahwa Android bukan merek smartphone, tapi merupakan Operating System (OS). Banyak produsen ponsel yang saat ini telah mengeluarkan smartphone Android. Ada LG, Sony Ericsson, Samsung, HTC, sampai produsen China seperti Huawei dan ZTE juga memproduksi beragam seri smartphone Android. Untuk modelnya, Anda bisa memilih yang full touchscreen atau QWERTY kypad/keyboard. Silakan pilih yang paling mudah Anda operasikan.


[HTC MyTouch dengan slide-out keyboard]


[Samsung Galaxy Pro dengan QWERTY keypad]


[Sony Ericsson Xperia Arc dengan full touchscreen]

2. User Interface
Sekarang pilih User Interface (UI) yang sesuai dengan keinginan dan pribadi Anda. Anda bisa membandingkan HTC sense milik HTC, Motoblur milik Motorola atau Touchwiz milik Samsung. Setiap OEM memiliki desain UI yang berbeda, tergantung Anda lebih suka yang mana. Nantinya Anda juga bisa melakukan modifikasi pada Android sehingga UI bisa sesuai keinginan.


[Tampilan UI di HTC sense milik HTC, Motoblur milik Motorola dan Touchwiz milik Samsung]

3. Specs
Setelah menentukan satu atau lebih ponsel Android yang akan dibeli, selanjutnya Anda perlu melihat spesifikasi. Anda bisa browsing di internet untuk melihat specs lengkapnya. Dari semua specs itu, lihatlah internal storage-nya. Semakin besar internal storage maka semakin banyak Anda bisa download dan install aplikasi. Setelahnya, silakan cek RAM atau memory ponsel. Semakin besar RAM maka semakin cepat ponsel bisa memproses data. Sekarang Anda bisa melihat prosesornya. Prosesor dengan speed tinggi pastinya akan berpengaruh pada halus tidaknya kerja ponsel dan mempengaruhi kestabilan ponsel tersebut.

4. Review
Banyak sekali ponsel Android yang sudah beredar di pasaran. Untuk mengetahui pendapat publik ada baiknya Anda membaca review yang ada di internet. Cara yang palingmudah adalah dengan Googling merek dan tipe Android yang Anda inginkan dan menambahkan kata ‘review’ di belakangnya. Dengan cara itu maka Anda akan mendapatkan banyak artikel tentang ponsel yang Anda maksud. Lihat apakah banyak yang menulis tentang kelebihan ataukah malah lebih banyak yang mengatakan tipe ponsel Android yang Anda inginkan kurang bagus.

5. Mencoba
Perlu diingat bahwa mencoba adalah hal yang sangat penting. Anda pastinya tidak ingin kecewa setelah terlanjur membeli. Untuk itu perlu mencoba sebelum membeli. Anda bisa sebentar meminjam punya teman sekedar untuk merasakan bagaimana cara mengoperasikan ponsel Android. Atau, coba saja produk-produk Android yang memang disediakan di retail stores. Jangan lupa bertanya pada staff yang ada di toko itu jika Anda tidak paham satu atau dua fitur. Untuk lebih memahami Android, Anda bisa baca 7 Hal Dasar Tentang Android Yang Wajib Diketahui.

Jika Anda belum pernah memakai ponsel Android, memang akan terasa sedikit kaku. Namun saat Anda telah bisa mengoperasikan satu saja, maka dijamin Anda tidak akan menemui kesulitan dengan ponsel Android model lainnya.

Nah, sekarang Anda sudah punya gambaran bagaimana cara memilih ponsel Android yang sesuai dengan keinginan. Dijamin, setelah menggunakan satu Android, Anda tidak akan mau pindah ke OS lain ;)

Google+ Belajar Sukses Dari Facebook Dan zynga

Akhir bulan ini, Google berencana akan merilis aplikasi game di Google+ bersamaan dengan rilis proyek Google+ versi final. Aplikasi game yang berjalan pada platform ini ditengarai akan dapat dimainkan lebih cepat oleh para gamer dan lebih menguntungkan bagi para pengembangnya.

Untuk setiap aplikasi yang diunduh dan dibeli, 70% lebih dari pendapatan akan diberikan kepada para pengembang. Prosentase terbesar yang diberikan kepada pengembang dibandingkan dengan yang diberikan oleh Apple maupun Facebook.

Pasar social game di Amerika Serikat yang saat ini bernilai 1 miliar dolar dan terus tumbuh begitu prospektif dan menggiurkan. Dengan tingkat pertumbuhan yang stabil, diperkirakan pada tahun 2015 nilainya akan mencapai 5 miliar dolar.

Mayoritas penerimaan diperoleh dari social game di platform Facebook yang saat ini memiliki pengguna sebanyak 750 juta orang. Total jumlah social gamer di seluruh dunia ada 250 juta orang dimana 50 – 75 juta diantaranya akan membayar untuk memperoleh game tersebut ataupun berbelanja virtual goods (freemium model).

Melihat infografis yang ada, Amerika Serikat berada di peringkat pertama dalam jumlah gamer dengan 53 juta disusul Inggris di tempat kedua dengan 17.5 juta dan Jerman tempat ketiga dengan 17 juta. Menariknya, pengguna wanita merupakan mayoritas gamer di Amerika Serikat dan Inggris dengan prosentase sebesar 51% dan 56%.

Sementara itu, di negara lain, gamer pria mendominasi dengan prosentase hampir berimbang yaitu berkisar antara 51% dan 52%. Dari faktor usia, mayoritas gamer yang berusia 20 - 34 tahun sebanyak 40%, disusul gamer berusia 34 - 49 tahun dengan 23% dan 13 - 19 tahun dengan 19%.

Google dan Zynga

Beberapa waktu lalu memang terlihat bahwa Google sedang mencari figur untuk menempati posisi Product Manager of Games sebagaimana tercantum pada salah satu job openings di salah situs web ternama.

Sementara Eric Schmidt, yang minggu lalu berkunjung ke Jakarta dan menjadi keynote speaker di acara Regional Entrepreneurship Summit di Bali, berencana untuk berkolaborasi dengan Zynga, pengembang aplikasi social game terbesar di dunia untuk membuat aplikasi social game di platform Google.

Tahun lalu Google telah menanamkan investasi sebesar 200 juta dolar di Zynga yang memperlihatkan komitmen mereka untuk terjun di ranah social game. Kemungkinan terbesar, social game akan diberikan alokasi stream tersendiri sehingga status update permainan tidak akan menganggu keseluruhan stream yang ada.

Cerita sukses Farmville jelas telah mengundang ketertarikan para raksasa dunia maya, perusahaan pengembang game konvensional untuk mengakuisisi Zynga maupun pesaingnya, Playfish.

Sukses Zynga

Diluncurkan 2 tahun silam, dalam dua bulan tercatat 33 juta gamer mendaftarkan dirinya dan saat ini total pengguna Farmville sudah mencapai 60 juta gamer dengan total pengguna yang memainkan game Zynga setiap harinya mencapai 65 juta gamer.

Saat itu, social game memang sudah diprediksikan akan menjadi platform gaming masa depan. Baik Zynga dan Playfish akhirnya memperoleh pendanaan dari perusahaan modal ventura sebesar 39 juta dolar dan 21 juta dolar.

Hampir separuh (12 dari 25) aplikasi terpopuler di Facebook merupakan social game dengan CityVille, FarmVille dan Texas HoldEm Poker berada di urutan pertama, kedua dan keempat. Sisanya menyusul FrontierVille, Cafe World by Zynga, Monster Galaxy, RewardVille, Gardens of Time, Bejeweled Blitz, Mafia Wars, Pet Society dan Car Town.

Di sisi lain, 6 dari 10 aplikasi social game di Facebook dikembangkan oleh mereka. 80% pendapatan Zynga, yang memiliki 300 juta gamer aktif, diperoleh dari platform Facebook.

Pendapatan Zynga tahun ini diperkirakan sebesar 500 juta dolar dimana 90% dari pendapatan diperoleh dari penjualan virtual good dan 45% di antaranya diperoleh dari game FarmVille. Dengan mayoritas pembayaran yang dilakukan oleh gamer menggunakan jasa pembayaran Paypal menjadikan mereka sebagai merchant Paypal terbesar kedua di dunia.

Facebook Masih Seksi

Dengan 750 juta orang, jejaring sosial Facebook memiliki pengguna terbanyak, jauh meninggalkan Nintendo DS dengan 200 juta dan PlayStation 3S dengan 50 juta serta iPad dengan 40 juta. Jumlah pengguna yang sedemikian besar merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi para pengembang untuk mengembangkan aplikasi dan social game pada platform Facebook.

Gratisnya semua aplikasi game di Facebook membuat pengembang game tidak perlu menggelontorkan dana besar untuk aktivitas promosi. Walaupun demikian, sampai dengan saat ini, Zynga masih merupakan 10 pengiklan terbesar di Facebook dengan biaya promosi awal untuk game FarmVille sebesar 2 juta dolar.

Sementara itu, gamer cukup mendaftarkan diri dan memainkan game yang ada. Para pengguna Facebook termasuk gamer diberikan keleluasaan untuk membeli virtual goods (freemium model) yang akan membuat mereka dapat memainkan game yang ada secara lebih berkesinambungan.

Aplikasi game di jejaring sosial (social game) juga memiliki keunggulan karena faktor dokumentasi. Informasi geografis, demografis, karakteristik, perilaku dan kinerja gamer terdokumentasi lebih lengkap sehingga bagi perusahaan pengembang, dengan basis data tersebut, membuat mereka menjadi lebih mudah melakukan perbaikan dan penambahan fitur di versi berikutnya sehingga jumlah gamer dan pendapatan dari gamer serta dari iklan diharapkan juga meningkat.

Dari sudut pandang pengembang, aplikasi game di Facebook dapat dikerjakan lebih mudah dan lebih cepat karena dari aplikasi game yang diluncurkan, sebenarnya baru selesai sebesar 20%. Pengembang dapat memperoleh feedback dari gamer terhadap sisa pengembangan aplikasinya (80%), memperoleh pendapatan dan dapat diakui sebagai portolio produk sejak hari pertama game tersebut diluncurkan.

Pengembang juga dapat memanfaatkan fitur, Facebook Connect, untuk memperoleh akses ke Facebook atas situs web, blog atau aplikasi game yang dibuatnya. Game yang dikembangkan tidak harus berada, dijalankan dan dimainkan di platform Facebook.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan semakin sering melihat situs gaming yang menggunakan fitur ini. Status terakhir game yang dimainkan, komentar, tanggapan dan ulasan gamer dapat ditampilkan sebagai feed pada akun pengguna di Facebook.

Berdasarkan data yang terakhir diperoleh, rata – rata pendapatan yang diterima dari setiap gamer adalah sekitar 30 dolar. Jumlah ini memang terlihat belum signifikan, namun dengan populasi gamer yang semakin meningkat termasuk paid gamer serta beberapa gamer yang rela menghabiskan ratusan dolar per bulan hanya untuk bermain game dan membeli virtual good, pasar social game menjadi sangat menjanjikan.

Game di Google+

Platform game di Google+ diperkirakan akan menggunakan teknologi dari Google sendiri yaitu Native Client yang sudah diperkenalkan saat Google I/O Developer Conference di San Fransisco Mei lalu. Menggunakan teknologi ini, game dapat dimainkan secara langsung menggunakan browser Chrome maupun sistem operasi Chrome tanpa memerlukan plug-in.

Mengapa? Karena penggunaan Unity sebagai tool pemrograman tidak membutuhkan Web Player yang harus diinstal terlebih dahulu untuk menjalankan content Unity layaknya tool pemrograman lain di platform lain.

Saat ini aplikasi maupun game berbasis web masih “sedikit” dibandingkan dengan aplikasi desktop sehingga sulit menemukan aplikasi maupun game berbasis web yang bermutu. Jika menemukan game yang bagus pun, penggemar game harus mengunduh plug-in terlebih dahulu sebelum dapat melakukan instalasi dimana aktivitas unduhan tersebut seringkali mengalami kegagalan.

Pada event yang sama, Vikas Gupta, memperkenalkan App Payments Application Programming Interface (API) yang membuat pengguna dapat membeli aplikasi cukup dengan mudah hanya dengan satu klik saja dan tersedia bagi pengguna maupun pembeli aplikasi di lebih dari 140 negara. Saat ini semua pengembang aplikasi web sudah memiliki akses ke App Payments dimanapun aplikasi web tersebut berada termasuk juga apabila sudah dirilis di Chrome WebStore.

Google hanya akan mengambil prosentase sebesar 5% dari setiap aplikasi yang terjual. Sayangnya, untuk sementara ini, fasilitas tersebut baru tersedia bagi para pengembang di Amerika Serikat.

Dengan teknologi ini, kinerja (social) game menjadi lebih baik dibandingkan dengan kinerja game Flash maupun Facebook. Tool pengembangan Unity memiliki kelebihan karena mampu mengeksekusi native code dengan aman. Code ini akan berkomunikasi dengan Application Programming Interface (API) khusus agar dapat mengakses file audio, video, input, 3D dan yang lainnya.

Diharapkan jumlah aplikasi game yang ada di Chrome WebStore akan melonjak tajam dan tentunya dapat dimainkan oleh para pengguna Google+ yang sudah mencapai 20 juta orang di seluruh dunia.

Bagi para gamer dan plusser, mari kita nantikan bersama game pertama hasil kolaborasi Zynga dan Google di Google+.

The Walking Dead(The Game)

Game The Walking Dead sedang digarap oleh Telltale Games, spesialis game episodik yang telah menelurkan karya seperti seri Sam & Max, Tales of Monkey Island dan Back to The Future.

The Walking Dead awalnya adalah sebuah kisah komik/graphic novel yang diterbitkan Image Comics sejak 2003. Kisah garapan Robert Kirkman yang digambar oleh Tony Moore (kemudian Charlie Adlard) ini berlatarkan 'zombie apocalypse' alias 'kiamat' yang terjadi saat dunia diserang wabah zombie.

Latarnya memang sudah banyak digunakan dalam berbagai kisah, mulai dari film hingga game. Namun The Walking Dead menampilkan sisi yang berbeda dalam jalinan ceritanya, hingga menghasilkan penghargaan Eisner (setara Oscar atau Grammy untuk dunia komik).

Seri ini juga telah diadaptasi dalam format televisi dengan judul sama. Serial TV-nya langsung mendapat sambutan baik, bahkan dinominasikan untuk penghargaan Golden Globe.

Nah, untuk game-nya, tokoh utama yang akan muncul bukanlah Rick Grimes seperti di komik atau serial TV. Game ini akan menampilkan tokoh baru bernama Lee dan Clementine. Lee adalah seorang narapidana yang di awal game dikisahkan sedang dibawa dalam sebuah mobil polisi menuju penjara. Mobil itu kemudian kecelakaan, Lee yang bangun dari pingsan mendapati dunia sudah mengalami wabah zombie. Lee kemudian akan memasuki sebuah rumah dan gamer bisa melihat petunjuk-petunjuk di lingkungan yang mengindikasikan apa yang ada di rumah itu. Misalnya, di dapur ada sebuah kursi yang disandarkan seakan untuk menopang tubuh anak kecil yang mau mengambil bahan makanan dari lemari. Game ini akan menampilkan episode-episode kisah bertahan hidup Lee dan Clementine di tengah-tengah kekacauan dunia akibat makin meluasnya wabah zombie. Akhir yang bahagia pun belum tentu bisa dijamin. Telltale selaku developernya berjanji tokoh Rick Grimes juga akan muncul di game ini, namun hanya 'berpapasan' dan bukan jadi tokoh utama. Selain itu, Telltale mengatakan game ini tak akan seperti game zombie biasanya yang menampilkan tokoh 'penyelamat dunia' dari serbuan zombie.
Kita Tunggu Saja kemunculannya
Untuk screenshotnya: